Sejumlah analisis dilakukan untuk mengetahui penyebab banjir di Kalimantan Selatan. Curah hujan yang tinggi hingga menyusutnya lahan hutan menjadi beberapa kemungkinan penyebab terjadinya banjir ini.
Dikutip dari laman situs Indonesian National Carbon Accounting System (INCAS) yang dikelola Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kalimantan Selatan memiliki jumlah penduduk sekitar 3,9 juta jiwa. Luas wilayah kurang-lebih 3,9 juta hektare, yang 1,8 juta hektare berupa hutan dan 0,1 juta hektare adalah lahan gambut.
INCAS mencatat, sejak 2001 hingga 2012, luas lahan hutan mengalami pengurangan hingga penambahan. Berikut ini datanya (dalam ha):
2001 10,947
2002 43,083
2003 35,949
2004 35,363
2005 22,198
2006 49,143
2007 16,236
2008 14,818
2009 37,157
2010 13,623
2011 20,317
2012 14,007
Sedangkan untuk data luas lahan pertambangan per 2020 diungkap oleh Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Kalsel. Direktur Walhi Kalimantan Selatan Kisworo Dwi mengungkapkan ada 33 persen izin tambang di Kalsel.
“Kalsel dengan luas 3,7 juta hektare, ada 13 kabupaten/kota 50 persen Kalsel sudah dibebani izin tambang (33 persen) dan perkebunan kelapa sawit (17 persen), belum HTI dan HPH,” kata Kisworo, Selasa (19/1/2021).