Juru Bicara Satgas Penanganan GempaSulbar, M. Natsir, angkat bicara terkait kisruh 4.000 lembar bantuan terpal bagi pengungsi korban gempa yang belum disalurkan BPBD Sulbar.
Natsir menyayangkan pernyataan Kepala BPBD Sulbar, Darno Madjid, yang mengatakan 4.000 lembar bantuan terpal belum disalurkan ke masyarakat karena tidak adanya data pengungsi.”Benar itu, ada pengadaan 5.000 lembar tenda dan itu sudah tersalurkan di dua kabupaten yang terdampak, yakni Mamuju dan Majene,” kata Natsir, Rabu (17/2).
Menurutnya, Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar meminta penyaluran bantuan logistik dengan cara mempercayakan kepada pemerintah kabupaten yang terdampak melalui dusun, desa, camat, kabupaten, dan posko bantuan logistik.
“Setelah keluar hasil rapat dan SOP itu, kita tidak layani lagi perorangan atau mengatasnamakan pemerintah desa, lurah, dusun, tetapi kita berbasis kabupaten karena selama ini kan banyak keluhan masyarakat banyak belum dapat tenda dan bantuan logistik,” jelas Natsir.
“Sekarang Pak gubernur ingin memastikan itu. Bagaimana caranya ia berbicara dengan pemerintah setempat yang rakyatnya belum dapat bantuan, tolong berikan kami data,” sambung mantan Sekretaris Daerah Kabupaten Pasangkayu ini.Natsir menjelaskan, pengadaan 5.000 terpal merupakan permintaan masyarakat di Majene, dan sisanya 30 persen disalurkan ke Mamuju. Dikatakan, sasaran tenda tersebut bagi pengungsi yang memang rumahnya tidak bisa digunakan lagi karena roboh.
“Itu kekeliruannya (Kepala BPBD Sulbar), dia berbicara secara utuh bahwa ada tenda 5.000, yang belum tersalurkan ada 4.000 lembar karena kecamatan tidak punya data,” sebut dia.

Kepala Biro Umum Pemprov Sulbar, Ansar Malle, selaku penanggungjawab logistik di Pemprov Sulbar juga menanggapi pernyataan Kepala BPBD Sulbar Darno Majid yang menurutnya miskomunikasi.”Memang ada masuk 5.000 terpal dari pengadaan dana bencana, tapi di gudang kan itu dinamis. Kemarin (Selasa (16/2), ada permintaan 1.000 lebih terpal yang disalurkan lagi di Mamuju,” kata Ansar.Dia mengungkapkan, pengadaan terpal ukuran 3×5 meter untuk tenda bagi pengungsi korban gempa sebanyak 5.000 lembar disimpan di Masjid Baitul Anwar di kompleks Rujab Gubernur Sulbar.”Tadi malam stok di gudang masih ada sekitar 2.044 lembar terpal. Saya tidak tahu kalau ada lagi yang keluar siang ini,” ujarnya.Sebelumnya, dalam rapat pansus pengawasan anggaran dan penyaluran logistik DPRD Sulbar bersama sejumlah OPD Pemprov Sulbar, Kepala BPBD SUlbar Darno Majid menjelaskan donasi yang diterima Pemprov Sulbar diperuntukkan untuk membiayai keperluan masyarakat Sulbar yang terdampak gempa, termasuk pembelian 5.000 lembar terpal untuk tenda dengan anggaran Rp 300 juta.Namun yang baru didistribusikan ke posko pengungsian baru sekitar 1.000 lembar sehingga sampai saat ini masih tersisa sekitar 4.000 lembar terpal yang disimpan di gudang BPBD Sulbar.”Belum disalurkannya terpal tersebut karena persoalan data penerima bantuan yang belum diterima dari pihak pemerintah kecamatan,” sebut Darno.