Laporan Masyarakat – Belum selesainya penyelesaian keluhan pelanggan di Perumahan BTP khususnya Blok H Kelurahan Buntusu, mendapat atensi serius dari Manajemen Perumda Air Minum (PDAM) Kota Makassar.
Penjabat Direktur Utama, Beni Iskandar bahkan turun langsung menemui masyarakat di daerah tersebut, untuk mendengar dan melihat situasi suplai air, dengan membawa serta pejabat yang ditunjuk sebagai penanggungjawab dalam penanganan soal keluhan warga.
Beni menjelaskan, ada beberapa kejanggalan yang ditemui di lapangan yang dirasakan tidak sesuai dengan yang diadukan. “Petugas kami sudah mau melakukan tindakan dan kegiatan lapangan tapi terkendala, tidak sepakatnya beberapa warga jika dilakukan penggalian. Padahal ini kan kita mau carikan solusi malah petugas dilarang menggali,” ungkap Beni.
“Pipa yang akan kita koneksi ini, pipa induk akan tetapi sudah di Cor atau dilakukan peremajaan jalan berupa pengecoran. Kita kan kalau selesai dikerjakan akan diperbaiki kembali tapi dihalangi oleh beberapa oknum warga yang mengatasnamakan tokoh masyarakat. Padahal yang beri ijin ini kan Ketua RW dan RT,” beber Beni.
Beni mensinyalir dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Sebab pipa pembuangan udara yang selama ini dipakai untuk memasukkan air dari mobil tangki atau membuang udara itu di Lem permanen.
Baca Juga : Masalah Keluhan Air Bersih di Blok H Perum BTP, PDAM Duga Ada “Sabotase”
“Sehingga tidak bisa terbuka dan tidak ada warga lain yang mengetahuinya. Inikan indikasi ada sabotase yang memang tidak mau air di lokasi itu menjadi merata dan normal,” ucap Beni
Lanjutnya, berdasarkan penelusuran petugas lapangan, pihak-pihak yang menghalangi ini diduga ada hubungannya dengan berakhirnya masa jabatan RT/RW sebelumnya yang masih tidak terima mereka diganti.
“Oknum inilah yang diduga, menghasut, memprovokasi warga lain untuk tidak memberikan ijin penggalian dengan alasan jalan bisa rusak dan akses warga terganggu, sementara kita adakan penelusuran jika memang terbukti ada sabotase sesuai Dugaan Warga. Maka kami tidak akan tinggal diam dan akan melaporkan ke Pihak Kepolisian,” tambahnya
Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Ketua RW dan RT, akhirnya petugas bisa diberikan ijin menggali tetapi. Beni berharap agar jangan ada lagi pihak lain yang memberikan informasi sesat bahwa PDAM sengaja tidak menindaklanjuti keluhan warga.
“Insya Allah dalam waktu dekat kami akan melakukan perbaikan dan mengupayakan semaksimal mungkin agar seluruh Blok dapat menikmati air kembali secara normal karena kami sudah punya pemetaan dan isolasi suplai air di daerah tersebut,” tutupnya.