Menyongsong Anugerah Desa Wisata yang akan dilaksanakan dalam awal tahun 2023, fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hang Tuah (UHT) Surabaya menjalin kerjasama kolaborasi dengan Desa Kalanganyar, Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo.
Dosen MAP, FISIP, UHT Surabaya, Budi Rianto mengatakan, berdasarkan keempat program Studi Fakultas Fisip UHT, baik Program Studi S1 Administrasi Bisnis, Program Studi S1 Administrasi Publik, Program Studi S2 Administrasi Publik seluruh terlibat berperan serta pada memajukan Desa Wisata Kalanganyar.
Ditambahkan Budi Rianto, Desa Kalanganyar telah ditunjuk oleh Dinas Pemuda Olah Raga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Sidoarjo untuk mewakili desa-desa di lingkungan Kabupaten Sidoarjo dalam lomba penganugerahan desa wisata.
“Melalui kerja sama tersebut, kedua pihak akan saling bahu membahu untuk menyambut lomba penganugerahan desa wisata tahun depan, hingga sebagai desa wisata yang kinclong dan akan berlanjut dengan terwujudnya lingkungan pesisir yang asri, nyaman & rendah polusinya,” kata Budi Rianto, Senin (13/6/2022).
Lebih lanjut Budi Rianto menjelaskan, desa Kalanganyar berada pada daerah pesisir utara Pulau Jawa, sebagian besar daerahnya berupa tambak ikan. Keberadaan area tambak mempengaruhi tata kehidupan masyarakat dan kondisi sosial ekonominya. Banyaknya nelayan juga petani tambak, dan melimpahnya hasil tambak berupa ikan bandeng, udang vaname, dan hasil bahari lainnya, berpengaruh terhadap berkembangnya sarana wisata. Kondisi ini ditandai dengan banyaknya loka/kolam pemancingan ikan, dan tumbuhnya warung-warung kuliner dengan menu utama ikan bandeng bakar yg sebagai ikon bagi desa Kalanganyar.
Baca Juga : Satgas Pamtas Yonif Mekanis 643/Wns Bersama Warga Gotong Royong Bersihkan Kampung Perbatasan
Secara potensial pengembangan desa Kalanganyar untuk menjadi desa wisata alternative yang menarik, bisa ditinjau berdasarkan banyak sekali potensi yang ada, untuk sebagai desa wisata yang layak dikunjungi dan layak untuk bermukim sementara dan menjadi loka berwisata alam khususnya wisata bahari. Hal ini bisa ditinjau berdasarkan aspek destinasi dan sarana pendukungnya untuk pengembangan desa Kalanganyar menjadi desa Wisata, sebagai mana gambar berikut:
Beberapa destinasi yang dikembangkan desa Kalanganyar diantaranya, Destinasi wisata petualangan telusur sungai hutan mangrov, Destinasi Wisata Petualangan Tambak Bandeng dan Tambak Udang Vaname serta Potensi Sarana Akomodasi Griya Wisata yang disiapkan untuk para Wisman.
Desa Kalanganyar selama ini juga di kenal sebagai desa penghasil ikan bandeng, hal ini karena tingkat produksi yang sangat besar berkat keahlian masyarakatnya dalam budi daya tambak yang sudah modern. Sehingga hasil tambak di lingkungan Desa Kalanganyar tidak lagi tergantung musim, dan bisa secara rutin menghasilkan ikan bandeng yang melimpah ruah sepanjang tahunnya.
“Ikan Bandeng produksi desa Kalanganyar terkenal karena rasanya yang enak, tidak bau tanah dan produksinya tidak mengenal musim, sehingga selalu tersedia untuk memenuhi kebutuhan konsumen, dan dapat dijadikan sebagai destinasi wisata edukasi budidaya bandeng bagi masyarakat sekitar dan masyarakat pesisir pada umumnya. Namun demikian untuk hasil yang lebih higienis dan maksimal masih perlu dukungan teknologi dan semua pihak dalam pengendalian pencemaran lingkungan di lingkungan tambak di wilayah desa Kalanganyar tersebut,’ terang Budi Rianto.
Saya berharap dengan kerjasama ini, desa Kalanganyar dapat mengembangkan dirinya dan lebih berdaya ‘to self help, them self’ menjadi desa wisata bahari yang kinclong, mampu menyejahterakan masyarakat dan kuat ekonomi kerakyatannya,” pungkas Budi Rianto.
Baca Juga : Pantau Titik Banjir, Camat Anjatan Ajak Warga Bangkitkan Gotong Royong